Tidak jauh dari Pantai Eretan Wetan, di sepanjang lajur sebelah kanan jalan by pass dari arah Jakarta ke Cirebon (jalur Pantura), tedapat sebuah jalan kecil yang bila ditelusuri menuju ke lokasi pemukiman sebuah komunitas yang menamakan dirinya Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu. Orang luar sering juga menyebutnya dengan istilah “Dayak Losarang”, atau “Dayak Indramayu”. Komunitas ini tepatnya bermukim di Kampung Segandu, Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.
Komunitas ini menamakan dirinya dengan sebutan “Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu”. Menurut penjelasan warga komunitas ini, penamaan Suku Dayak ini mengandung makna sebagai berikut :
* Kata “suku” artinya kaki, yang mengandung makna bahwa setiap manusia berjalan dan berdiri di atas kaki masing-masing untuk mencapai tujuan sesuai dengan kepercayaan dan keyakinannya masing-masing.
* Kata “Dayak” berasal dari kata “ayak” atau “ngayak” yang artinya memilih atau menyaring. Makna kata “dayak” di sini adalah menyaring, memilah dan memilih mana yang benar dan mana yang salah
Komunitas ini menamakan dirinya dengan sebutan “Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu”. Menurut penjelasan warga komunitas ini, penamaan Suku Dayak ini mengandung makna sebagai berikut :
* Kata “suku” artinya kaki, yang mengandung makna bahwa setiap manusia berjalan dan berdiri di atas kaki masing-masing untuk mencapai tujuan sesuai dengan kepercayaan dan keyakinannya masing-masing.
* Kata “Dayak” berasal dari kata “ayak” atau “ngayak” yang artinya memilih atau menyaring. Makna kata “dayak” di sini adalah menyaring, memilah dan memilih mana yang benar dan mana yang salah
* memilih mana yang benar dan mana yang salah. Kata “Hindu” artinya kandungan atau rahim. filosofinya adalah bahwa setiap manusia dilahirkan dari kandungan sang ibu (perempuan.
* Sedangkan kata “Budha”, asal dari kata “wuda”, yang artinya telanjang. Makna filosofisnya adalah bahwa setiap manusia dilahirkan dalam keadaan telanjang.
* Selanjutnya adalalah kata "Bumi Segandu Indramayu". Bumi mengandung makna wujud, sedangkan “segandu” bermakna sekujur badan. Gabungan kedua kata ini, yakni “Bumi Segandu” mengandung makna filosofis sebagai kekuatan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar